AN UNBIASED VIEW OF MENGOPTIMALKAN MOBILITAS DI JAKARTA

An Unbiased View of Mengoptimalkan Mobilitas di Jakarta

An Unbiased View of Mengoptimalkan Mobilitas di Jakarta

Blog Article



Tantangan terbesar Jakarta saat ini ialah kemacetan dan polusi udara. Dari kacamata wise mobility, kedua masalah ini dapat terjawab dengan menerapkan sistem tata kelola dan layanan transportasi yang inovatif ataupun berbasis teknologi agar lebih efektif dan efisien, sehingga masyarakat dapat beralih ke transportasi umum. 

Suatu tata kelola mobilitas dapat disebut sensible mobility jika melibatkan prinsip dasar teknologi dan berfokus pada efisiensi, keberlanjutan, serta kualitas layanan transportasi perkotaan.

Tak hanya infrastruktur yang dibangun, kehadiran JakLingko pun menjadi penerapan smart mobility dari segi pembayaran yang terintegrasi. Beberapa sistem pembayaran terintegrasi yang sudah dikembangkan sejauh ini, yaitu: 

Sebagai ibu kota dan ke depannya, pusat ekonomi dan bisnis worldwide, Jakarta telah merintis upaya sebagai intelligent town. Sebab, terdapat berbagai tantangan yang dipecahkan secara efektif dan efisien melalui teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi di seluruh sektor publik.

Pembangunan hunian vertikal juga dapat mendukung pembangunan transportasi massal dan mencegah urban sprawl.

Dalam menghadapi tantangan mobilitas di tengah kemacetan di Jakarta, pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan sistem transportasi dan mobilitas penduduk. Peningkatan infrastruktur transportasi, pengembangan transportasi publik yang efisien dan nyaman, implementasi teknologi dalam pengelolaan transportasi, dan promosi transportasi berkelanjutan menjadi langkah-langkah penting dalam mencapai solusi masa depan yang berkelanjutan.

Tempat parkir: pengurangan lahan parkir kendaraan motor, lalu digantikan dengan lahan sepeda serta jalur pedestrian.

Manfaat bus listrik ini tidak hanya bisa dirasakan saat ini saja, tapi juga untuk beberapa tahun lagi, karena bisa mengurangi emisi gas buang yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, method 100 bus listrik yang dilakukan Pemprov DKI menjadi salah satu upaya yang baik untuk menyediakan transportasi massal yang ramah lingkungan. 

Namun demikian, sistem ini perlu didukung dengan transportasi publik pengumpan yang mendukung mobilitas warga menuju stasiun. Misalnya, pemerintah daerah khususnya di wilayah pinggiran dapat mengoptimalkan angkot menjadi pengumpan, sama halnya Jakarta mengoptimalkan mikrotrans sebagai feeder

Pembangunan wilayah tidak dapat lepas kaitannya dengan fasilitas atau infrastruktur transportasi, khususnya ketersediaan dan kualitas jalan. Infrastruktur jalan berfungsi untuk memberikan akses kepada masyarakat dalam menjangkau berbagai lokasi serta menunjang pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Wunas dan Natalia, 2015). Jalan juga menjadi penghubung antar wilayah yang memungkinkan terjadinya interaksi regional.

Dalam rangka mewujudkan transformasi megapolitan yang mengagumkan di Jakarta, ada beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan. Pertama, pemerintah dapat melanjutkan pembangunan infrastruktur yang present day, termasuk transportasi massal yang efisien, jaringan telekomunikasi yang kuat, dan fasilitas publik yang memadai. Kedua, perlu diberikan perhatian khusus pada pengembangan ekonomi yang pesat dengan memperkuat sektor-sektor strategis, memfasilitasi kewirausahaan dan inovasi, serta mendorong Rental Mobil Di Jakarta 24 Jam investasi yang berkelanjutan. Ketiga, pengembangan pusat pariwisata dan budaya menjadi hal penting dalam meningkatkan daya tarik kota, menghasilkan lapangan kerja, serta mempromosikan identitas dan kekayaan budaya lokal.

Rencana penerapan integrasi sistem pembayaran yang hanya menggunakan satu kartu saja juga dapat mengurangi timbulnya sampah yang dapat dihasilkan dari penggunaan tiket dan sebagainya.

Pengembangan Hunian Vertikal: Dalam megapolitan yang padat penduduknya, pengembangan hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium menjadi tren yang signifikan. Hunian vertikal memungkinkan pemanfaatan lahan yang lebih efisien dan memungkinkan penduduk tinggal di pusat kota dengan akses yang lebih mudah ke berbagai fasilitas dan infrastruktur.

Moda transportasi berbasis jalan raya dan rel kereta akan terus dioptimalkan pemanfaatannya sebagai solusi mengatasi kemacetan Ibu Kota.

Report this page